Gadismacanhot.com - Namaku Herman, seorang guru di salah satu sekolah SMA Swasta di Medan. Aku berusia 29 tahun dan masih lajang. Aku memiliki kisah yang tak terlupakan bersama siswi SMA yang bernama Nisa, dia adalah salah satu siswi tercantik dan termontok di sekolah tersebut. Kisahnya dimulai dari ....
Kejadian ini terjadi 3 bulan yang lalu, waktu itu para guru dan murid sedang berada di bukit untuk membuat persiapan acara kemping. Pada saat itu, memasuki sore hari menjelang malam, aku sedang mengawasi para murid yang sedang bersiap membuat kemah.
Nisa, salah satu siswi idamanku pada saat itu sedang mengikat tali tenda. Dia hanya memakai baju piyama tipis, dan mataku tak tahan melihat lekukan tubuhnya yang begitu indah. Lalu aku mencoba mendekatinya, dan aku pun menawarkan bantuan untuk mengikat tali tersebut.
"Nisa, sini bapak aja yang ngikat talinya" ucapku.
Lalu dia menjawab, "iya pak boleh kok, aku juga mau mandi bentar" sambil tersenyum centil.
Setelah selesai membantu Nisa mengikat tali, aku lihat di sekitar Nisa masih belum juga datang.
Akupun pergi untuk mencari nya kesana kemari, namun Nisa masih belum juga ketemu.
Tiba - tiba dengan tidak sengaja, aku melihat Nisa sedang mandi di sebelah sumur, dan tak sengaja aku melihat toket nya yang begitu indah.
Tak sengaja Nisa melihat ku, dan diapun tersenyum seperti memberikan ku tanda untuk mendekat.
Sambil menyirami tubuhnya yang begitu halus dan mulus, dia meremas remas toketnya dan menggigit bibir manisnya.
Aku mendekat dan bertanya, "mengapa kamu masih belum siap juga?"
Dia pun menjawab sambil tersenyum malu, "maaf pak, saya lupa bawa handuk"
Jantungku berdegup kencang melihat keelokan tubuhnya serasa ingin menjilati tubuhnya.
Aku pun melepas baju ku dan memberikannya ke Nisa untuk dipakai mengeringkan tubuhnya.
"Tak perlu repot - repot pak" katanya sambil membuang baju yang kuberikan
Dia tersenyum melihat tubuhku yang tegap kering, dan dia pun semakin mendekat dan berbisik kepadaku.
"Pak, sebenarnya saya malu mau kasih tau.." Dia berbisik dan sengaja menempelkan toketnya ke tubuhku.
Nafsuku yang semakin tak tertahan membuat tanganku meremas toketnya yang besar dan indah secara perlahan, dan dia pun mendesah halus di telingaku dan memelukku.
"ssshhhh ahhhh, bapak jangan nakal yah, awas kalau ketahuan, bisa - bisa kita dikeluarkan dari sekolah" katanya.
Tanpa basa -basi, kukecupkan ciuman di lehernya dan perlahan ku jilat telinga nya dan pelan - pelan tanganku pun meraba masuk ke lobang pepeknya berwarna merah jambu
Kumasukkan tangan kananku kedalam lobang pepeknya, dan tangan kiri meremas toketnya sambil kucumbu leher dan telinganya.
"Ssshhh ahh, bapak genit yah" Nisa mendesah sambil perlahan dan memelukku erat.
Kulepaskan celanaku, lalu kubaringkan dia di atas dedaunan.
Dari bawah kaki kukecupkan ciuman ku sampai pangkal pahanya.
Nisa mendesah keenakan, lalu kuberi kecupan lembut ke pepeknya yang mulai becek.
"ssshhh oohhh... uuhhhh... nikmat pak" desahnya sambil memejamkan matanya.
Sambil mengerang kenikmatan, Nisa menjambak rambut cepak ku dan mengarahkannya ke pepek merah jambunya yang sudah mulai basah.
Harum pepek merah jambunya membuat ku semakin bergairah menjilat pepeknya sampai basah.
Kemudian dia menarikku dan memelukku, sambil memegang kontol ku yang besar.
Pelan - pelan dia memasukkan kontol ku, ke lobang pepeknya yang sudah basah.
"Uuhhhh..." desahnya.
Lobang pepeknya yang masih sempit, membuat kontolku sangat susah untuk masuk.
Setelah kumasukkan kontol ku ke dalam lobang pepeknya, dia menjepitkan selangkangan pahanya ke badan ku.
"uuhhhh... aahhhh..." desahnya yang semakin liar.
Kugoyangkan kontol ku perlahan, dan kupeluk dia.
Dia terbaring pasrah keenakan sambil mendesah, pelan - pelan ku remas toketnya dan kujilati pentil toket nya yang masih berwarna merah jambu segar.
Ku jilati sampai pentilnya membesar dan mengeras, dan kumainkan lidah ku, ku kecup dan ku hisap dengan lembut.
"Aaahhh... Ohhhh.. Hmmmm" Desahnya keenakan.
Rasa pepeknya yang sempit dan basah, menjepit kontolku dengan kuat.
Dan akhirnya "Croottt..." akhirnya sperma ku membasahi daerah lobang pepeknya
Setelah itu kami pun membersihkan diri dan kembali lagi ke perkemahan.











0 comments:
Post a Comment